(Penilaian Unjuk Diri)
Mutadi, S. Pd.., M. Ed.
Dasar pemikiran
Performance assessment adalah bentuk penilaian yang digunakan
untuk menilai kemampuan (ability)
dan ketrampilan (skills) anak
yang didasarkan pada pengamatan tingkah laku selama kegiatan, atau penilaian
terhadap hasil kerja anak selama kegiatan (Mora 1 project, 2001, h. 25). Sementara menurut Tuckman (1975, h. 181) performance assessment adalah
penilaian yang meliputi hasil dan
proses, dan biasanya menggunakan material atau peralatan (equipments). Performance assessment terutama
dapat digunakan untuk mengukur tujuan pembelajaran yang tidak dapat terukur
secara baik melalui soal objektif tes.
Soal objektif tes cenderung lebih efisien dan lebih baik untuk
pengukuran factual knowledge. Sedangkan performance assessment lebih sesuai untuk penilaian yang
meliputi penciptaan suatu produk, oral
and physical performance. Performance
assessment mengharuskan
murid secara aktif mendemonstrasikan apa yang telah mereka ketahui.
Penerapan performance assessment
Jenis tes ini dapat
diterapkan pada berbagai aktivitas seperti (1) Group project (kerja kelompok) yang meliputi sejumlah siswa
untuk bekerja secara bersama-sama pada project yang komplek yang meliputi
perencanaan, penelitian, diskusi kelompok, dan presentasi kelompok, (2) Essays yang digunakan untuk melihat
tingkat pengetahuan siswa melalui tulisannya yang meliputi proses analisis,
tehnik penjelasan dan cara menarik
kesimpulan. (3). Experiment
yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa memahami konsep dan proses
(biasanya pada ranah ilmu-ilmu IPA). (4). Demonstration
digunakan untuk mengukur sejauh mana mereka menguasai (mastered) pada isi materi dan prosedur.
(5). Portfolio digunakan untuk merepresentasikan
kemampuan siswa secara lebih luas melalui pengumpulan data atau dokumen yang
berisi lembaran kerja siswa.
Keuntungan menggunakan performance assessment
Beberapa keuntungan yang
dpat diperoleh dari performance assessment diantaranya:
1. Pengajaran di hampir seluruh mata pelajaran (subject matter) berubah menjadi lebih menekankan pada
penerapan teori daripada hanya sekedar teori, dan juga lebih menekankan pada
keterkaitan antara isi materi dengan ketrampilan penerapannya.
2. Performance assessment dapat mengidentifikasi sejauh mana pengetahuan dan
kemampuan yang telah dikuasai oleh muridnya dan mana yang belum.
Penyusunan performance assessment
Linn &
Grounlund (2000) memberikan saran-saran cara membuat tes dan penilaian yang
baik, yaitu (1) Berfokus pada tujuan pembelajaran yang akan digunakan untuk
mengukur student’s performance. (2) Mendesain tes yang memiliki isi materi (content)
dan ketrampilan (skills) yang
sesuai tujuan pembelajaran. (3) Tetapkan dengan jelas tujuan yang diharapkan
dan kriteria yang akan dinilai. (4) Memberi penjelasan pada murid supaya mereka
dapat memahami tes dan apa yang diharapkan.
Kriteria performance assessment
Dua cara yang
digunakan dalam penilaian performance assessment yaitu scoring rubrics (rating scales) dan checklists. Di dalam performance assessment ini ditekankan pada penggunaan scoring rubrics. Rubrics adalah sebuah rating system yang dapat digunakan oleh guru untuk menentukan
kemampuan yang dapat dilakukan siswa, atau tingkat pengetahuan yang telah
dicapai siswa. Performance assessment tidak mempunyai nilai benar atau salah
dengan jelas, yang ada hanyalah, seberapa jauh seorang murid dikatakan sukses
atau tidak sukses (Mora
1 project, 2001, h. 28). Dengan rubrics ini seorang guru dapat menjelaskan
perbedaan tingkat kemampuan seorang sisiwa untuk masing-masing kriteria.
Di
bawah ini adalah sebuah contoh yang menggambarkan scoring rubrics yang
digabungkan dengan rating scales yang memberikan gambaran karakteristik atau performance.
Rubrics
dan Rating Scales
|
|||
Memuaskan, sangat sukses, sangat
sesuai
|
Kesimpulan
Ada beberapa hal yang
dapat ditarik, yaitu, performance assessment mampu mengukur apa yang tidak
dapat diukur oleh objective test
yang hanya cenderung berfokus pada factual
knowledge. Dalam performance
assessment dimungkinkan adanya unsur subjektivitas,
namun pembuatan rubrics yang
detail dan jelas serta kesungguhan guru dalam menilai siswa diharapkan mampu
meminimalkan hal itu.
REFERENSI
MORA 1
Project, 2001, Professional Development
(An Assingment), Deakin University, Melbourne
Linn, L.
R., and Groundlund, N. E., 2000, Measurement
and Assessment in Teaching, Merril, USA.
Tuckman, B.
W., 1975, Measuring Educational Outcomes
Fundamentals of Testing, Harcourt Brace Jovanovich, Inc., Atlanta.
maaf pak, saya mirna mahasiswi S1 yang sedang menyusun skripsi. saya mengambil judul tentang performance assessment. nah saya lihat itu ada bukunya. bagaimana saya bisa mendapatkan buku tsb pak? mohon bantuannya. trimakasih :)
BalasHapus