Headlines News :
Home » , » PORTOFOLIO ASSESSMENT

PORTOFOLIO ASSESSMENT

Written By mutadi on Sabtu, 02 Maret 2013 | 19.29


Sebuah Alternatif Evaluasi pada Pelajaran Matematika

H. Mutadi, S.Pd., M.Ed.

Pengantar


Tes model pilihan berganda (multiple choice) sampai saat ini masih dan terus digunakan secara meluas dalam evaluasi matematika. Sebagai contoh di Amerika, tes pilihan ganda ini masih mendominasi dalam sistem evaluasi matematika di negara itu (Garet & Mills: Dikutip Ellerton & Clements, 2000). Sementara itu berkaitan dengan sistem evaluasi pilihan ganda (Frary; Gays & Thomas; Hembree; Thongtawat: Dikutip Ellerton & Clements, 2000) mengatakan bahwa dari hasil riset diketemukan ada sejumlah siswa yang bisa menjawab dengan benar pada sistem evaluasi multiple choice namun kenyataannya dia “tidak menguasai” konsep matematika yang berhubungan dengan soal itu, bahkan ironisnya dia tidak paham terhadap soal yang ia jawab tersebut. Penelitian (research) lainnya dilakukan oleh Ellerton dan Clement – Mathematics Education Research Group of Australia (MERGA), Lismore — terhadap 115 siswa di Year 8 dengan menggunakan 16 soal diperoleh ada 7% siswa yang memilih jawaban dengan benar tapi tidak paham terhadap konsep matematika yang terkait dengan soal itu bahkan soal itu sendiri .
Masih terkait dengan permasalahan tersebut, Trihastuti (2002, h. 4) menegaskan bahwa penilain hasil belajar yang hanya menekankan pada hasil akhir belajar saja dianggap kurang memadai. Oleh karena perlu dilakukan langkah penyempurnaan terhadap sistem evaluasi yang ada (multiple choice), yaitu dicarikan alternatif evaluasi lain. Adapun sistem evaluasi yang lain ini diharapkan tidak untuk mengganti keberadaan multiple choise test tetapi diharapkan dapat melengkapi keberadaan sistem evaluasi yang telah ada dan mampu mengatasi kekurangan atau kelemahan yang selama ini terjadi. Salah satunya adalah dengan menggunakan sistem evaluasi portofolio (portfolio). Sistem evaluasi portofolio adalah penilaian lengkap yang memantau perkembangan siswa dari awal hingga akhir dalam upaya menguasai materi pembelajaran baik dalam proses (on going records process) maupun hasil akhir (output) belajar.

Portofolio


Portofolio berasal dari kata portare yang berarti tas, dan folio yang berarti kertas. Apabila dilihat asal katanya, portofolio dapat diartikan sebagai tempat atau map yang digunakan oleh siswa untuk menyimpan hasil kerjanya atau bukti-bukti yang merupakan hasil kerja siswa (Trihastuti, 2002, h. 1). Sementara menurut Mousley (2001):

“A portfolio typically contains a collection of a student’s work which provides a permanent and ongoing record of progress. In mathematics, as in other areas such as art, portfolios can be used to show-case students’ work. Therefore, students may have a large say in what is included in their portfolios. Often, portfolios contain additional comments by students about the pieces of work in the collection.”

Dari definisi yang telah dikemukakan oleh Mousley dapat ditarik kesimpulan, pertama, bahwa tujuan portofolio adalah untuk melihat kemajuan siswa (ongoing record of progress) selama proses mengikuti mata pelajaran tertentu. Kedua, portofolio digunakan untuk menunjukkan hasil kerja siswa dalam mata pelajaran itu. Disamping, portofolio bisa menumbuhkan refleksi diri siswa lewat memberikan komentar (additional comments) tambahan bahkan memunculkan pola pikir yang kreatif (lateral thinking) dalam tiap-tiap kerja yang dilakukannya.

Hal-hal yang perlu ada dalam portofolio


Menurut Robinson (2000) bahwa model portofolio pada dasarnya tidak memiliki struktur tertentu dalam penyusunannya. Portofolio hanya memberikan kesempatan pada siswa untuk berkreasi dalam mendesainnya yang ditujukan untuk memperlihatkan kemajuannya dalam mata pelajaran itu. Robinson (2000) menambahkan bahwa dalam setiap portofolio murid diminta melakukan setidaknya lima hal pokok (five entries), misalnya: menjawab 5 buah pertanyaan dari sebuah tugas portofolio yang diberikan atau melampirkan 5 buah hal atau bukti dari hasil praktek (experiment) yang dilakukan oleh siswa. Kelima buah pertanyaan atau kelima buah hal yang perlu dilaporkan dalam praktek tugas portofolio ini bisa dibuat oleh guru terlebih dulu dengan atau tanpa melibatkan muridnya.
Robinson (2000) menambahkan dalam portofolio dapat berisi:
a. Group project (proyek yang dikerjakan dalam kelompok)
b. Daily homework assignment (PR harian)
c. Tests (Hasil tes yang perlu dilampirkan)
d. Essay (Menulis essay yang terkait dengan mata pelajaran)
e. A mathematical autobiography (Biografi tokoh matematika yang terkait topik)
f. Class note (Catatan di kelas)
g. An assignment from a science class (Mengerjakan soal tes dari kelas IPA dari tinjauan matematika)
h. Quizzes (Teka-teki)
i. Problem solving (Materi-materi matematika untuk problem solving)
Robinson (2000) menambahkan bahwa satu hal yang sangat penting dalam portofolio adalah daftar isi (table of contents), dimana siswa menuliskan gambaran kemajuan yang telah diperolehnya pada setiap aktivitasnya. Disamping, siswa perlu menuliskan rangkuman (summary) yang berisi pemikirannya (thoughts) dan refleksinya (reflection) terhadap tugas portofolio tersebut.

Kelebihan menggunakan portofolio


Ada beberapa keuntungan yang bisa diberikan dari model evaluasi portfolio (Robinson, 2000):

   1. For teacher, porfolio assignment give an opportunity to stand back and look at the big picture of the progress that students has made in the course. (Untuk guru, evaluasi portofolio memberikan kesempatan untuk melihat kembali gambaran kemajuan yang telah dicapai muridnya secara keseluruhan).
   2. Porfolio challenges the teacher to give students opportunity to engage in a variety of tasks in addition to such traditional assessments. (Evaluasi portofolio memberikan tantangan pada guru untuk dapat memberikan variasi latihan atau soal atau penugasan praktek).
   3. For students, the goals include taking responsibility for learning, gaining self-confidence and communicating effectively. (Keuntungan yang diperoleh siswa, siswa memiliki rasa tanggung jawab dalam belajarnya baik secara pribadi maupun dalam kelompok kecilnya, diperolehnya rasa percaya diri, dan bisa mengkomunikasikan hasil belajarnya di depan kelas secara efektif).
   4. Overall, portofolios give the teacher concrete evidence of how students are progressing, but more important, they give students opportunity to assemble their own collection of work demonstrating their mathematical power and progress. (Secara keseluruhan, portofolio memberikan guru akan bukti yang nyata tentang kemajuan muridnya, tetapi lebih penting lagi, portofolio memberikan kesempatatan pada murid untuk menyusun koleksinya yang mencerminkan kehebatannya dan kemajuannya dalam matematika).

Langkah-langkah implementasi evaluasi portofolio


Berdasarka berbagai pendapat di atas, maka dapat ditarik beberapa langkah praktis dalam menerapkan evaluasi portofilio dalam pelajaran matematika.

1. Buat portfolio study guide (Buku Arahan Penugasan Portofolio)

Buku arahan penugasan portofolio ini dibuat oleh guru yang berisi tentang Teka-teki, soal-soal problem solving, proyek matematika, soal-soal matematika yang sulit, matematika di koran atau majalah, matematika dalam sains, matemati  dalam kehidupanseharai-hari dan lain sebagainya

2. Hand out (Lembar penugasan)

Hand out adalah berisi arahan mengerjakan portfolio yang didasarkan pada portfolio study guide. Dengan kata lain, portfolio study guide hanya merupakan kumpulan soal dan kumpulan aktivitas, sementara hand out inilah yang digunakan untuk memberi penjelasan pada siswa mana soal yang perlu dikerjakan dan mana aktivitas yang perlu dilakukan untuk portofolionya.

Hand out ini setidaknya berisi:
a. Ada berapa Bab yang harus dikerjakan atau dibuat.
b. Hal-hal apa yang harus disertakan atau dikerjakan di Bab 1, Bab 2 dan seterusnya.
c. Penjelasan tentang berapa persen portofolio ini akan mempengaruhi nilai akhir dalam pelajaran matematika.
d. Kapan tanggal akhir pengumpulan (Due date).
e. Menginformasikan tentang kerangka penilaian. Baik berupa observation assessment form (Penilaian observasi kelas) maupun marking scheme (kerangka penilaian secara detail), yaitu kriteria-kriteria mana yang menjadi penekanan penilaian portofolio.
f. Memberikan contoh Submission form (lembar penyerahan) yang perlu dibuat siswa. Submission form merupakan sampul (cover) untuk portofolio anak sekaligus tempat penilaian dan komentar guru (Teacher’s Comments) terhadap kualitas portofolio siswanya.

Kesimpulan


Evaluasi portofolio adalah sebuah bentuk evaluasi yang tidak hanya menekankan pada hasil belajar melainkan proses belajarnya. Portofolio diharapkan dapat sebagai alternatif evaluasi yang dapat mengatasi kelemahan sistem evaluasi multiple choice, disamping memberikan rasa tanggung jawab (take responsibility) dalam belajarnya pribadi maupun dalam belajar kelompoknya (cooperative learning group) dan diharapkan mampu meningkatkan rasa percaya diri (self-confidence) pada diri peserta melalui sejumlah presentasi portofolio yang dilakukan di kelasnya.

REFERENSI


Ellerton, N. & Clements, K., 2000, “Challenging the effectiveness of pencil-and-paper tests in mathematics”, dikutip di: Deakin University, Evaluation and Assessment in Mathematics and Science Education (Reader), Deakin University, Melbourne Australia.

Mousley, J., 2001, “Assessment of Problem Solving and Modelling”, Dikutip di: Deakin University, Problem Solving and Modelling (Study Guide), Melbourne.

Robinson, D., 2000, “Student Portfolios in Mathematics”, Dikutip di: Deakin University, Evaluation Assessment in Mathematics and Science Education (Reader), Deakin University, Melbourne.

Trihastuti, S., 2002, Portofolio, Balai Penataran Guru (BPG) Yogyakarta, Yogyakarta.
Share this article :

1 komentar:

Silahkan komentar dibawah ini

WELCOME

Popular Posts

SpongeBob SquarePants

Visitor

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. DUNIA PEMBELAJARAN - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template