Headlines News :
Home » » HUMANIORA SEBAGAI ILMU

HUMANIORA SEBAGAI ILMU

Written By mutadi on Selasa, 19 Juli 2016 | 15.04

HUMANIORA SEBAGAI ILMU, TEKNOLOGI DAN NILAI
Kompiler: Mutadi

A.      PENGERTIAN HUMANIORA
Menurut bahasa latin, humaniora disebut artes liberales yaitu studi tentang kemanusiaan. Sedangkan menurut pendidikan Yunani Kuno, humaniora disebut dengan trivium, yaitu logika, retorika dan gramatika. Pada hakikatnya humaniora adalah ilmu-ilmu yang bersentuhan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang mencakup etika, logika, estetika, pendidikan pancasila, pendidikan kewarganegaraan, agama dan fenomenologi.Secara umum, humaniora dapat diartikan  sebuah disiplin akademik yang mempelajari kondisi manusia, menggunakan metode yang terutama analitik, kritikal, atau spekulatif, sebagaimana dicirikan dari sebagian besar pendekatan empiris alami dan ilmu sosial.
Humaniora merupakan studi yang memusatkan perhatiannya pada kehidupan manusia, menekankan unsur kreativitas, kebaharuan, orisinalitas, keunikan, humaniora berusaha mencari makna dan nilai, sehingga bersifat normatif.  Dalam bidang humaniora rasionalitas tidak hanya dipahami sebagai pemikiran tentang suatu objek atas dasar dalil-dalil saja, tetapi juga hal-hal yang bersifat imajinatif, sebagai contoh: Leonardo da Vinci mampu menggambar sebuah lukisan yang mirip dengan bentuk helikopter jauh sebelum ditemukannya helikopter.
B.       KEDUDUKAN HUMANIORA SEBELUM DAN SAAT PENDIDIKAN MODERN
Humaniora merupakan sebuah ilmu yang juga berubah-ubah seiring dengan perkembangan zaman. Berikut ini akan dijelaskan mengenai kedudukan humaniora sebelum dan saat pendidikan modern yang terjadi di Eropa dan Amerika menurut K. Bertens (2009 : 155-158).
1.      Sebelum Pendidikan Modern
Di universitas-universitas pertama di Eropa (sekitar abad ke-13), humaniora memainkan peran sentral. Saat itu humaniora di mengerti sebagai artes liberalsatau the liberal arts yang di ajarkan dalam facultas Artium (the Faculty of Arts). (K. Bertens, 2009 : 155). Maksudnya adalah di universitas-universitas di Eropa pada masa itu menganggap bahwa humaniora memiliki kontribusi yang tinggi dalam setiap disiplin-disiplin ilmu, terutama di kota Paris. Semua mahasiswa harus menjalani pendidikan di Facultas Artium dulu sebelum diterima di fakultas lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa studi/ilmu humaniora menjadi tahap awal seluruh pendidikan tinggi.Pada masa itu, studi humaniora mempunyai ruang gerak yang luas dan dianggap sebagai studi penting yang harus dipelajari oleh pelajar pada masa tersebut.
2.      Saat Pendidikan Modern
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi di zaman modern, jumlah fakultas di perguruan tinggi bertambah besar, jumlah program studi juga makin bertambah, dan sekaligus peranan humaniora semakin berkurang, sebab kini dengan humaniora dimengerti ilmu sejarah, filsafat, ilmu bahasa serta sastra, dan ilmu-limu budaya lain yang seharusnya dengan humaniora manusia bisa mengerti apa arti sebenarnya pernyataan “memanusiakan manusia”. Ruang gerak untuk mereka menjadi semakin sempit.
C.       HUMANIORA DAN PENGEMBANGAN ILMU DAN TEKNOLOGI
 Penguasaan dan pengembangan ilmu dan teknologi adalah amanat kemanusiaan, oleh karena itu harus memberi manfaat bagi kesejahteraan manusia. Humaniora membawa nilai-nilai budaya manusia. Nilai-nilai tersebut adalah universal. Tanpa humaniora pengembangan ilmu dan teknologi tidak lagi bermanfaat bagi manusia. Pengembangan/ perkembangan yang banyak disusupi nilai-nilai bisnis menimbulkan hedonisme yang bermula di masyarakat bisnis, yang berlanjut pada umunya. 



Gambar diatas merupakan contoh ilustrasi water birth. water birth merupakan termasuk Humaniora sebagai Ilmu, Teknologi dan Nilai.

D.      KEDUDUKAN HUMANIORA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, humaniora merupakan ilmu-ilmu yang bersentuhan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang mencakup etika, logika, estetika, pendidikan pancasila, pendidikan kewarganegaraan, agama dan fenomenologi. Memasuki zaman modern dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Indonesia berusaha mengikuti perkembangan tersebut. Dalam bidang pendidikan, Indonesia saat ini sedang bergerak naik dengan berbagai usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam memajukan mutu pendidikan bangsa. Hal ini mendapatkan perhatian dari masyarakat dengan meningkatnya minat untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi (perguruan tinggi) dengan berbagai macam pilihan ilmu dan program studi yang ada. Namun, sayangnya, masyarakat cenderung memiliki anggapan bahwa kesuksesan hanya berpihak pada seseorang yang belajar atau mempelajari ilmu-ilmu eksak saja. Inilah mengapa humaniora mendapat pandangan miring oleh masyarakat.
Berikut ini akan dijelaskan mengapa ilmu-ilmu humaniora kurang mendapat perhatian oleh masyarakat di Indonesia :
1.    Gagap teknologi (gaptek) dipandang lebih memalukan daripada gagap budaya (gaya) dan gagap kemanusiaan (gamas). Seseorang yang tidak mengikuti perkembangan teknologi yang paling mutakhir dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Gagap budaya (gaya) terlihat dalam kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan alam pemikiran atau gagasan yang berkembang dalam kehidupan modern. Gagap kemanusiaan (gamas) terlihat pada sikap meremehkan dan tidak peduli dengan nasib manusia lainnya. Gagap kemanusiaan yang sering terjadi misalnya ketika banyak korban bencana yang sangat membutuhkan bantuan, seseorang tidak mau membantu bahkan bersikap tidak mau tahu akan kejadian tersebut.
2.    Rasa minder atau rendah diri yang dialami oleh orang-orang yang berkecimpung dalam ilmu humaniora menyebabkan lemahnya persaingan dalam perkembangan ilmu.
Berdasarkan sebab-sebab di atas, kita dapat mengerti mengapa ilmu humaniora mendapat pandangan yang negatif dibanding dengan ilmu eksak. Tersingkirnya humaniora di Indonesia juga disebabkan oleh sumber daya manusia yang menggeluti bidang humaniora kurang serius dan menjadikan bidang humaniora sebagai aktivitas sambilan yang tidak dihayati dan direfleksikan secara total, rendahnya dukungan pemerintah terhadap riset atau penelitian ilmu humaniora berupa alokasi dana yang tidak seimbang dibanding dengan ilmu eksak, terlebih bidang teknologi, dll.
Sumber : http://olimpiadehumaniora3.wordpress.com/about/.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

WELCOME

Popular Posts

SpongeBob SquarePants

Visitor

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. DUNIA PEMBELAJARAN - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template